BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 25 Maret 2023

COACHING - Koneksi Antar Materi Modul 2.3


KONEKSI ANTAR MATERI
TUGAS MODUL 2.3.a.8

COACHING

Oleh : Chaira Ummatin, S.T
CGP Angkatan 7 Kab. Probolinggo



 A.  Pengertian Coaching dan Relevasinya dengan Pemikiran KHD

Coaching merupakan proses kolaborasi yang fokus pada solusi, berorientasi padahasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari sang coachee. Selain itu juga coaching sebagai salah satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya berpusat pada siswa. Dengan metode ini, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif, Dalam coaching ada proses menuntun yang dilakukan guru sebagai coach kepada murid sebagai coachee untuk menenemukan kekuatan kodrat dan potensinya untuk bisa hidup sesuai tuntutan alam dan zaman .
B. Peran Guru Sebagai Coach di Sekolah

            Guru sebagai pendidik perlu memiliki keterampilan coaching, sehingga dapat mengarahkan anak didik untuk menemukan potensi diri dan sekaligus mengembangkannya. Dalam proses coaching, anak didik diberikan kebebasan, guru sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan yang positif. Diharapkan melalui coaching guru dapat membantu anak didik mencapai tujuan dan kemerdekaan belajar. Selain itu Guru membantu peserta untuk belajar dan bertumbuh. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan memprovokasi tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menjadi murid kuat secara kodrati, dengan demikian diharapkan guru dapat menuntun peserta didik untuk menemukan solusi di setiap permasalahan dan meraih prestasi terbaik dengan kekuatan yang dimilikinya.

C. Konektivitas Coaching dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan  Sosial                Emosional.

            Guru harus kreatif agar anak didik bisa dibimbing dan diarahkan sesuai konsep merdeka belajar. Konsep merdeka belajar tidak lagi dibatasi oleh kurikulum, tetapi anak didik dan guru harus kreatif, untuk menggapai pengetahuan dan berlatih mandiri. Salah satunya adalah dengan proses pemetaan dan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Pemetaan sendiri dapat dilaksanakan melalui coaching untuk anak tingkat SMP sampai SMA. Untuk anak usia dini dan SD biasa dilakukan melalui pengamatan/ observasi. dan juga bercaka cakap/ wawancara

               Proses coaching sendiri dapat melatih anak untuk mengendalikan sikap sosial emosional yang ada pada dirinya, dimana anak diajak untuk merefleksikan diri sendiri dalam memahami potensi yang dimiliki dan  solusi untuk mengembangkannya. Coaching dapat melatih emosi sabar dan peduli pada anak didik. Keterampilan Sosial Emosional dapat diberikan juga terintegrasi dengan pembelajaran di sekolah melalui teknik teknik yang sesuai dengan karakteristik anak didik Selain Keterampilan berperan sebagai coach guru perlu mengenal dan memahami apa itu Konseling, dan mentoring. Terdapat perbedaan antara ketiganya sebagai berikut
1. Coaching: Coach Mendorong Coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan potensinya.
2. Konseling: Konselor membantu konseli memecahkan masalahnya. artinya guru dapat membantu anak didik memecahkan masalahnya.
3. Mentoring: Mentor membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya. Artinya guru dapat membagikan pengalamannya dalam membantu anak didik mengembangkan dirinya.

Beberapa keterampilan dasar Coaching yang dapat dimiliki oleh guru

a.Keterampilan membangun dasar proses coaching

b.Keterampilan membangun hubungan baik

c.Keterampilan berkomunikasi

d.Keterampilan memfasilitasi pembelajaran.

    D. Coaching Model TIRTA

    Salah satu model coaching yang dapat diterapkan dalam adalah Model TIRTA

    T= Tujuan , dalam hal ini adalah tujuan dari pelaksanaan coaching yang diinginkan. Dapat menggunakan kalimat tanya antara lain sebagai berikut

    • Apa yang ingin dihasilkan dari diskusi kali ini?
    • Fokus tujuan kita hari ini adalah? dan sebagainya

    I = Identifikasi, Upaya untuk mencari sumber permasalahan dengan pertanyaan pertanyaan dan umpan balik yang mengarah pada identifikasi potensi coachee, menggunakan pertanyaan terbuka. 

    R = Rencana Aksi, coach menggali solusi yang dapat ditemukan coachee dengan pertanyaan pertanyaan mengenai rencana aksi dalam menyelasaikan permasalahannya

    TA = Tanggungjawab, merupakan implementasi dan komitmen yang dapat dilakukan oleh coachee setelah menemukan rencana aksinya. Coach dapat memberikan pertanyaan pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencananya. 

    E. Kunci Utama dari keberhasilan Coaching 

    1. Komunikasi Asertif: adalah kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain tanpa bermaksud menyerang orang lain

    2. Pendengar Aktif: mendengarkan aktif berarti mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang dikatakan oleh pembicara atau lawan bicara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan saling pengertian dan memungkinkan orang untuk menarik informasi yang tidak diungkapkan secara eksplisit melalui ucapan. Ini dilakukan dengan mengamati dan mengajukan pertanyaan secara memadai.

    3. Bertanya Efektif: adalah pertanyaan yang memungkinkan seluruh kompetensi matematis dapat dievaluasi, tidak saja kemampuan mengingat, tetapi juga aspek komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, aspek afektif-matematis (terampil, tekun, teliti/cermat, kreatif).

     4. Umpan Balik Positif adalah umpan balik untuk memperkuat, yang dapat memotivasi semua orang untuk tetap melakukan hal baik yang mereka kerjakan dengan bersemangat, bertekad .untuk berhasil.

     F. Refleksi Terhadap Kegiatan Coaching di Sekolah

    1.Melalui Coaching saya sebagai guru dapat membantu anak didik memperoleh kemerdekaan dalam belajar di sekolah dengan pembelajaran yang berpusat pada anak didik serta memotivasi anak didik dengan pertanyaan pertanyaan reflektif sesuai usia anak didik

    2. Melalui coaching pula saya dapat membantu rekan sejawat untuk lebih berdaya dan memotivasinya untuk  menemukan solusi tebaik dalam setiap permasalahan yang ditemuinya khususnya terkait kinerja dan pembelajaran di sekolah

    3. Melalui proses coaching ini membantu saya untuk menemukan bakat minat dan gaya belajar anak sehingga dapat menuntun segala kodrat anak didik untuk memperbaiki lakunya

    4. Melalui Coaching saya sebagai guru dapat mengarahkan anak didik untuk tetap berada di arah yang benar dan menggali potensi anak didik.



    😊😊😊😊😊😊😊😊
    SALAM GURU PENGGERAK

    Kamis, 02 Februari 2023

    1 4.a.9.1 Aksi Nyata Budaya Positif

    1 4.a.9.1 Aksi Nyata Budaya Positif



    Budaya Positif merupakan kegiatan praktik baik yang dilakukan dalam lingkup Sekolah untuk berkontribusi memajukan Dunia Pendidikan. Budaya Positif perlu adanya pondasi yang Kuat. Keyakinan Kelas merupakan pondasi dalam mewujudkan budaya positif karena Keyakinan kelas merupakan acuan dalam tindakan warga Sekolah. 
    Dalam Kegiatan ini, beberapa hal yang kami lakukan adalah sebagai berikut:


    1.        Merumuskan Keyakinan kelas secara bersama sama
    2.        Menuliskan Keyakinan kelas
    3.        Merancang Desain Keyakinan kelas untuk ditampilkan di dalam kelas
    4.        Validasi Keyakinan Kelas
    5.        Melaksanakan Budaya Positif berlandaskan Keyakinan Kelas
    6.        6. Melaksanakan Desiminasinasi kepada Rekan Sejawat


    Simak Video Kegiatan ini pada Akun Youtube
    dan Pada Platform Merdeka Mengajar (PMM)

    Berikut adalah Proses Aksi Nyata Pada Modul 1 Mulai dari Modul 1.1 hingga 1.4

    Aksi Nyata Modul 1.3




    Aksi Nyata Modul 1.2



    Aksi Nyata Modul 1.1